Monday, April 23, 2012

Pro Asi Sorowako Gelar Edukasi Menyusui

pembukaan kelas edukasi oleh dokter Halida
Menyusui sangat penting untuk tumbuh kembang bayi dan anak, baik untuk kesehatan ibu dan memberi keuntungan secara ekonomis bagi keluarga.
Di Sorowako kabupaten Luwu Timur, kaum ibu yang tergabung dalam Pro ASI Sorowako (PAS) menggelar kegiatan Edukasi Menyusui dengan tujuan membangun kesadaran setiap ibu tentang pentingnya ASI Ekslusif sesuai target dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2015 mendatang guna meminimalisir ibu menyusui bayi secara ekslusif sebesar 80 persen dapat tercapai.
“Selama dua hari para ibu diberi materi yang mencakup pre Natal dan Post Natal dalam kelas edukasi menyusui yang dilaksanakan di Gedung Ontae Luwu Sorowako,” tutur Yuni Natsir, ketua panitia pelaksana, Minggu (21/4/12) kemarin.
Materi pre Natal yang diberikan meliputi tata laksana inisiasi menyusu dini (IMD) yang benar, manfaat ASI, bahaya susu formula, anatomi payudara, posisi dan pelekatan menyusui yang efektif sampai pada kunci keberhasilan menyusui.
Sedangkan materi Post Natal mencakup hari-hari pertama bayi (termasuk sebab-sebab menangis dan bayi kuning), pemahaman feses bayi ekslusif, hak ibu bekerja, persiapan ibu kembali berkegiatan, teknik memerah, menyimpan dan memberikan ASI.
Sementara itu, salah seorang pemateri pada kegiatan edukasi Menyusui ini, Aswita Amir, yang juga kepala divisi edukasi dan pelatihan Asosiasi ibu menyusui Indonesia Sulsel, mengatakan bahwa pemeberian ASI pada bayi akan menghindarkan sang anak dari penyakit kanker hingga 25 persen.
“ASI merupakan satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsure kebutuhan bayi baik fisik, psikologi sosial, maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi serta anti inflamasi.  Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan,” papar Aswita.
Namun demikian, meskipun ASI sangat bemanfaat bagi tumbuh kembang bayi tetapi sebagian ibu tidak memberikan ASI pada bayi mereka.
“Kurangnya pengetahuan ibu dan masyarakat pada umumnya tentang pentingnya pemberian ASI, adanya produk susu formula yang beredar di masyarakat serta tidak percaya diri untuk menyusui, ASI yang tidak mencukupi, sampai pada factor sosial budaya menjadi sejumlah penyebab kaum ibu tidak memberikan ASI pada bayi mereka,” ujar Indira Purnama Sari, Kepala Divisi Konseling AIMI cabang Sulsel, yang juga bertindak sebagai salah seorang pemateri pada acara tersebut. (aco/b) luwuraya(dot)com


No comments:

Post a Comment