Sunday, November 16, 2014

Pelatihan Konseling Menyusui

Alhamdulillah Sorowako akan bertambah lagi 3 Konselor Laktasi. Mereka adalah para pengurus AIMI Ranting Sorowako yang mengikuti pelatihan selama 40jam yang diadakan di Makassar oleh AIMI Cabang Sulsel bekerjasama dengan SELASI (Sentra Laktasi Indonesia)
  • Hari/Tanggal : Rabu-Minggu /12-16 November 2014
  • Lokasi : Hotel Grand Celino Jl.Lanto Dg.Pasewang-Makassar
  • Waktu : jam 8.00 sampai jam 17.00
Suasana santai dan akrab di pelatihan

Berkesempatan dikunjungi dr. Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM
Pelatihan berlangsung dengan lancar dan santai. Sempat bertemu langsung dengan bu Hj.dr.Utami Roesli. Semoga ilmunya bisa berguna untuk membantu dukung ibu memberi ASI ke bayi-bayinya ,Aamiin
_________________________________________________________________________________

MENGAPA MENYUSUI PENTING?


Angka kelahiran di Indonesia mencapai 5 juta bayi per tahun. Menurut hasil SDKI (2007), angka kematian balita Indonesia mencapai 44 per 1000 kelahiran hidup. Ini berarti, setiap 2,5 menit ada satu anak balita Indonesia meninggal, atau dapat dianalogikan sebuah pesawat Jumbo jet berisi 400 lebih balita Indonesia jatuhsetiap harinya. Penelitian J. Lancet 2003 dan K. Edmond (Majalah Pediatric, 2006) menunjukkan bahwa memberi kesempatan bayi menyusu segera setelah lahir dapat menurunkan 22% angka kematian bayi. Bila pada 24 jam, menurunkan 16% kematian bayi.

ASI sangat diperlukan untuk kesehatan dan tumbuh kembang bayi dan kesehatan ibu. Dengan mendapat ASI, anak tumbuh sehat, seperti,
· Lebih jarang, 6-8 kali, menderita kanker anak [1].
· Mengurangi penyakit jantung dan pembuluh darah [2].
· Lebih jarang: alergi [3], pneumonia (16,7 kali) [4]. Resiko dirawat dengan sakit saluran pernafasan 3 kali lebih jarang dari bayi susu formula [5].
· Mengurangi: resiko kencingmanis [6], kemungkinan penyakit menahun seperti penyakit usus besar [7], kemungkinan terkena asma [8].
· Mengurangi terkena Infeksi E. Sakazakii dari bubuk susu yang tercemar [9].

Anak yang mendapat ASI tumbuh menjadi anak yang pandai. Beberapa penelitian menunjukkan,
· Sebanyak 1.736 anak melakukan tes . Anak ASI secara bermakna menunjukkan hasil pendidikan lebih tinggi. Hasil tidak tergantung pada latar belakang sosio ekonomi [10].
· Sebanyak 3.253 orang di Denmark. Mereka yang disusui kurang dari 1 bulan, IQ-nya 5 point lebih rendah dari yang disusui 7-9 bulan. Terdapat korelasi lamanya pemberian ASI dengan tingkat IQ [11].
· Meta-analisa terhadap 40 penelitian: 68% menyimpulkan bahwa menyusui meningkatkan kepandaian [12].

Anak yang mendapat ASI tumbuh menjadi anak yang sehat secara mental. Wendy H Oddy et al dalam Journal of Pediatrics, Oct 2009 melakukan penelitian terhadap 2.900 ibu hamil yang ditindaklajuti sampai usia anak 14 tahun. Status Kesehatan Mental anak dinilai dengan The Child Behaviour Checklist pada usia 2, 6, 8, 10 dan 14 tahun. Kesimpulannya, semakin lama menyusui semakin kurang gangguan mental anak dan remaja. 8 gangguan mental dikurangi bila disusui dengan benar, yaitu menarik diri, gelisah/depresi, psikosomatik, gangguan perhatian (autisme), gangguan cara berfikir, gangguan bersosialisasi, deliquent behaviour, dan tingkah laku agresif.


[1] Dundaroz R et al, 2002; UK Childhood Cancer Investigation, 2001; Bener, 2011; Daniels, 2002; Svanborg, 2003
[2] P Smith, 2004; Lucas, 2004; Owen, 2002; Singhal 2001
[3] Soarinen, 1995; Wright, 1995; Kerkhof, 2003
[4] Cesar JA BMJ, 1999
[5] Bachrach VRG, 2003
[6] Sadauskaite-Kuehne, 2004; Monetini 2002; Young, 2002
[7] Davis, 2001; Ivarsson, 2002
[8] Dell, 2001; Oddy, 2002; Oddy, 2003
[9] Weir E., 2002; Van Acker; 2001
[10] Richards et al, 2002 ( Inggris)
[11] Mortensen EL et al JAMA, 2002
[12] Jain et al, 2002 (United States)

SUMBER :SELASI.ORG

Monday, September 1, 2014

Pelatihan konseling Menyusui di Makassar, oleh AIMI Sulsel.


Keberadaan Konselor Menyusui menjadi salah satu faktor penting untuk meningkatkan jumlah ibu menyusui di Indonesia. Konselor Menyusui memiliki peran aktif untuk memberikan dukungan pada ibu menyusui melalui bantuan praktis dan juga pemberian informASI relevan yang dibutuhkan oleh ibu. Oleh karena itu, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) cabang Sulawesi Selatan mengadakan Pelatihan Konselor Menyusui modul WHO 40 jam. akan diselenggarakan pada:
  • Hari/Tanggal : Rabu-Minggu /12-16 November 2014
  • Lokasi : Hotel Grand Celino Jl.Lanto Dg.Pasewang-Makassar
  • Waktu : jam 8.00 sampai jam 17.00
  • Fasilitas : makan siang 1x, coffee break 2x, modul, sertifikat dan konseling kit
  • Investasi untuk mengikuti pelatihan ini sebesar : Rp.3.500.000

Seat terbatas untuk 20 orang. Informasi lebih lanjut hubungi Ira 082193138700 atau silakan kirim email ke : kontak@sulsel.aimi-asi.org dengan subyek : Daftar Pelatihan Konselor Menyusui
Mari segera bergabung menjadi Konselor Menyusui AIMI dan bersama-sama kita mendukung dan membantu ibu menyusui dengan cara tepat. Semoga semakin banyak ibu Indonesia yang menyusui bayinya.
Peserta :
·         Dokter umum,dokter anak,dokter obgyn,bidan, ahli gizi, ahli kesehatan masyarakat
·    Dosen/pengajar dan mahasiswa Umum/Kedokteran/Akper/Akbid/Akzi/ Kesehatan Masyarakat
·         Tokoh masyarakat Peduli ASI dan LSM atau Organisasi terkait lainnya
·         Masyarakat Umum yang peduli ASI
**Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) adalah organisasi yang berkomitmen untuk memberi dukungan, promosi dan edukasi meyusui di Indonesia. Untuk itu kami tidak menerima pembayaran pendaftaran yang disponsori oleh produsen susu formula, susu ibu hamil dan menyusui, makanan instan bayi,suplemen penambah asi, botol dot dan empeng bayi.


Dalam pelatihan ini akan dipelajari teknik mendengarakan dan membangun percaya diri ibu menyusui tanpa menghakimi, agar bisa memberikan bantuan yang relevan sesuai dgn informASI yg diterima kegiatan konseling adalah:
  1. Ada tatap muka antara ibu dan Konselor Laktasi–dalam hal ini, konseling melalui telepon dan email mungkin bisa katakan kurang efektif karena sebagian besar teknik berkomunikasi tidak dapat dilakukan;
  2. Kegiatan yang dilakukan satu lawan satu atau one on one, artinya seorang Konselor Laktasi melakukan satu kesempatan konseling dengan hanya satu ibu–kegiatan konseling tidak dapat dilakukan secara berkelompok, bahkan dalam suatu KP Ibu sekalipun, karena hal tersebut akan mengarah pada kegiatan penyuluhan dan pengajaran;
  3. Dalam proses konseling selalu ada komunikasi dua arah, dengan porsi berbicara yang lebih banyak pada si ibu menyusui–Konselor Laktasi tidak mendikte, memerintah, menyuluh, mengajar atau menasihati;
  4. Konselor Laktasi mempraktikkan semua keterampilan dan kompetensi yang seharusnya dimiliki olehnya, terutama keterampilan berkomunikasi sebagaimana yang telah diuraikan di atas;
  5. Konselor Laktasi dan ibu menyusui bersama-sama berdiskusi dan memutuskan hal terbaik yang akan dilakukan oleh si ibu sesuai dengan informasi relevan serta saran-saran yang telah diberikan oleh Konselor Laktasi terkait dengan kondisi menyusui ibu tersebut.(http://mommiesdaily.com/2011/08/02/konseling-bukan-apa-tetapi-bagaimana/)

Monday, August 18, 2014

Niat dan Usaha memberikan ASI

Tidak semua ibu melahirkan diberikan nikmat ASI melimpah pada 24 jam setelah masa melahirkannya.  Kondisi ini terjadi pada saya. Pengalaman melahirkan pertama badan yang belum fit paska melahirkan menghadapi bayi Mikaila yang tidur terus juga desakan keluarga terutama mama saya yang mendampingi saya saat melahirkan hingga pindah ke kamar di rumah sakit bersalin yang terus menerus menanyakan "ASI sudah keluar atau belum?" menjadi pemicu stress saya yang baru saja melahirkan (apalagi pengalaman pertama). Saya merasa asi saya belum keluar hingga 3 hari setelah melahirkan anak saya.

Sebelum melahirkan, saya mencari tahu informasi makanan apakah yang terbaik untuk bayi ketika baru dilahirkan. Saya menemukan jawabannya adalah Kolostrum.  Kolostrum merupakan cairan pertama yang diproduksi ibu begitu melahirkan dan hanya diproduksi hingga maksimal 7 hari (masing-masing ibu berbeda lama produksi kolostrumnya). dari hasil browsing dan tanya jawab dengan ahli laktasi serta dokter obgyn saya , saya mengetahui berbagai manfaat kolostrum untuk bayi yang baru lahir.Setelah mengetahuinya saya berniat memberikan ASI untuk bayi saya kelak dan mengusahakan mendapatkan kolostrum tersebut untuk bayi saya.

Tentang Air Susu Ibu Perah (ASIP)
Oleh suster di rumah sakit bersalin, saya disarankan untuk menyusui bayinya setiap 2 jam sekali, hal ini untuk memaksimalkan bayi mendapat kolostrum di hari-hari pertama melahirkan. Bisa juga melatih bayi menghisap dan sekaligus merangsang produksi ASI katanya. Sejatinya menyusui bayi dilakukan kapanpun bayi menunjukkan tanda ingin menyusu maka itu adalah waktu yang terbaik untuk menyusui. Slogan "menyusui tiap 2 jam" bukan menjadi mutlak suatu keharusan, hanya saja lebih ditekankan untuk para ibu yang baru-baru saja melahirkan untuk sering-sering menyusui langsung ke bayinya.

Tapi bayi saya Mikaila sangat doyan  tidur dan tidak mau dibangunkan padahal dia sudah tidur selama 2 jam lebih. Tiap saat susternya mengingatkan untuk membangunkan Mikaila dan menyusui dia langsung. Payudara mulai bengkak tapi saya tidak tega membangunkan Mikaila yang tidur nyenyak. Saya  mengeluarkan asi saya mengejar kolostrum yang setitik dengan cara memerah manual menggunakan tangan. Dengan teknik marmet. Hari kedua saya dibelikan pompa Asi manual oleh mama saya. Setial kali memerah hanya sebatas membasahi dasar botol. Sedikit demi sedikit cairan kolostrum saya kumpulkan gunanya adalah untuk menjaga produksi asi dan  menambah volume produksi ASI, semakin sering payudara dikosongkan maka asi baru akan diproduksi. Hal ini tentu menguntungkan untuk saya yang baru melahirkan dan merasa ASInya belum cukup untuk bayinya.

Kondisi saya yang memiliki asi kurang melimpah, hingga hari ke-3 anak saya kuning tapi oleh dokter spesialis anak hanya disarankan untuk terus diberi cairan kolostrum alias persering disusui. Membuat saya terus berusaha untuk memberikan kolostrum karena saya percaya kolostrum adalah makanan terbaik untuk bayi saya saat itu. Saya tidak ingin membuang setetespun cairan kolostrum. Saat payudara yang satu diisap oleh bayi, payudara yang sebelahnya dipompa atau ditampung asinya. Saat bayi saya tidur, yang saya lakukan memerah asi saya kalau pegal menggunakan tangan saya ganti pakai pompa

Memberikan ASIP tanpa dot

Saat itu saya hanya mengandalkan browsing internet untuk mencari artikel tentang menyusui di awal kelahiran bayi, beruntung ketemu web AIMI resmi yang artikelnya terpercaya dan bisa diandalkan .Artikel kelanjutan yang saya baca setelah memompa ASI adalah cara memberikan ASIP. Disarankan untuk tidak menggunakan botol dot saat memberikan ASIP, dikhawatirkan bayi menjadi bingung puting dan refleks mengisap ke payudara berkurang. Akibatnya tentu tidak saya inginkan yaitu bisa berdampak mengurangi produksi ASI dan artinya makanan terbaik untuk bayi saya berkurang.

Sekali lagi, sebagai Ibu yang baru melahirkan dan kondisi asi tidak berlimpah dan ditambah bayi kuning membuat saya berusaha selalu mencari tahu bagaimana untuk meningkatkan asi dan faktor apa saja yang menghambat produksi asi. Mencari tahu cara memerah ASI dan menyimpannya (walaupun belum masuk tahap menyetok ASIP). Saat bayi saya bangun, suami saya menyendokkan cairan kolostrum yang saya kumpulkan selama masa bayi saya tidur, sedangkan saya sibuk memompa dan mengumpulkan kolostrumnya lagi. 5 hari saya di rumah sakit dan hasil pompa masih sama, hanya membasahi dasar botol setiap kali memompa, tapi dengan kesabaran dan mengetahui teknik penyimpanan asip maka ASIP saya cukup untuk memulihkan kondisi bayi yang kuning. Kebutuhan asi bayi saya tercukupi dengan melihat frekwensi buang air kecil dan buang air besarnya.

itu cerita 5 hari pertama saya pasca melahirkan, menyusui merupakan pengalaman pertama bagi saya. Hingga akhirnya saya menyapih anak saya diusia 2,5tahun. Pastinya banyak kendala yang saya temui bahkan sejak awal melahirkan. Tapi bukan berarti saya langsung berputus asa , semua ada solusi (jalan keluarnya) untuk mewujudkan niat memberikan ASI Ekslusif . Carilah informASI sebanyak mungkin dengan sumber yang terpercaya dan konsultasikan dengan ahlinya jika menemukan kendala.

Ini dia artikel yang saya kumpulkan dan bisa menjawab kegalauan ibu yang baru melahirkan dan merasa ASI-nya tidak cukup atau kurang. Semoga bermanfaat
  1. http://kultwit.aimi-asi.org/2010/12/kapan-asi-diproduksi/
  2. http://kultwit.aimi-asi.org/2011/03/komposisi-asi/
  3. http://kultwit.aimi-asi.org/2011/10/qa-kapan-mulai-memerah-asi/
  4. http://kultwit.aimi-asi.org/2012/02/qa-bagaimana-jika-asi-belum-keluar-di-hari-pertama-kedua/
  5. http://kultwit.aimi-asi.org/tag/kolostrum/
  6. http://kultwit.aimi-asi.org/2011/02/kolostrum/
  7. http://kultwit.aimi-asi.org/2011/10/qa-bagaimana-asi-untuk-bayi-prematur/
  8. http://kultwit.aimi-asi.org/2013/01/manajemen-asip/
  9. http://aimi-asi.org/bayi-botol-dan-dot-benarkah/
  10. http://aimi-asi.org/membantukah-pemberian-formula-dot-diawal-kelahiran-bayi/
  11. http://jateng.aimi-asi.org/jangan-tergoda-dengan-botol-dan-dot/
  12. http://kultwit.aimi-asi.org/2011/10/qa-bahayakah-pemberian-asi-perah-melalui-dot/
  13. http://kultwit.aimi-asi.org/2011/12/qa-bagaimana-mengalihkan-bayi-yang-terlanjur-kenal-dot-agar-asi-lancar/
  14. http://jateng.aimi-asi.org/jangan-tergoda-dengan-botol-dan-dot/
  15. http://aimi-asi.org/kode-who-penjamin-pemberian-asi-eksklusif/
bahan bacaan : AIMI | AYAH ASI | BABY CENTER | KELLY MOM |

oleh Yuni Fitriyani Natsir (KL) - Ketua AIMI Ranting Sulsel Cabang Sorowako















Friday, August 8, 2014

Berkenalan dengan Growth Spurts

Sebagai ‘ibu baru’ bagi bayi kita yang baru saja lahir ke dunia, sudah bisa dipastikan akan ada banyak hal-hal baru yang kita temui dan kita rasakan dalam mengasuh dan merawat bayi kita. Dalam hal mengasuh dan merawat, sudah barang tentu sebagai orang tua, kita selalu berusaha agar bayi kita mendapatkan hal paling terbaik yang bisa kita berikan.

Saat kita sedang dalam masa mengasuh dan merawat ‘bayi baru’ ada kalanya kita menemukan suatu masa dimana:
  • bayi kita menjadi rewel
  • sering menangis kencang
  • tampak selalu lapar dan terus menerus menyusu dengan waktu menyusu yg panjang serta frekuensi yang sering. 
Mungkin beberapa ibu akan kebingungan dengan hal ini dan bisa jadi juga menjadi sedikit panik dengan keadaan tersebut. Apalagi untuk ibu yang memang memberikan ASI eksklusif untuk bayinya, hal tersebut bisa membuat ibu beranggapan bahwa air susunya kurang atau sedikit, sehingga bayinya menjadi tidak kenyang meski sudah disusui.

Apabila kita mendapati hal-hal tersebut, bisa jadi bayi kita sedang dalam masa “Growth Spurts”. Apakah sebenarnya “Growth Spurts” (GS) ituh?
GS adalah sebuah masa yang penting dalam rangka tumbuh dan kembang bayi. Dalam masa GS, pertumbuhan bayi akan terjadi lebih cepat daripada yang biasanya. Selama masa GS, bayi akan menyusu lebih sering dan lebih lama dari biasanya (bisa setiap satu jam bayi meminta untuk disusui) dan tidak jarang juga bayi akan menjadi sangat rewel meski telah disusui. Pola tidur bayi yg sedang GS juga dapat berubah, bisa jadi semalaman dia tidak mau tidur karena ingin menyusu, sedangkan pada siang hari, dia menjadi tidur sangat lama. Ini semua terjadi karena bayi sedang memaksimalkan proses tumbuh kembangnya.
Bayi bisa mengalami GS pada usia 7-10 hari, 2-3 minggu, 4-6 minggu, 3bulan, 6 bulan, 9 bulan atau lebih, atau bisa juga di waktu-waktu yang lainnya. Sebagai informasi, ternyata GS ini dapat berlangsung hingga usia remaja. Lama berlangsungnya GS adalah  2-3 hari atau bahkan bisa sampai seminggu.
Apakah yang dapat ibu lakukan ketika bayi mengalami GS? Berikut sedikit tips yang bisa ibu lakukan ketika bayi berada dalam masa GS :
  1. Yang paling penting dan paling utama adalah, tetaplah yakin dan percaya diri bahwa ASI anda cukup dan pasti cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi yang sedang GS. Buang jauh-jauh pemikiran bahwa ASI anda sedikit, sehingga bayi menjadi rewel atau menangis terus-terusan meski telah disusui dikarenakan dia masih kurang kenyang.
    Positive thingking perlu ditanamkan dalam benak ibu, karena apabila ibu menyusui “berpikiran negatif” yang berujung pada stress, maka hal tersebut bisa mempengaruhi produksi ASI.
  2. Tetaplah menyusui bayi anda kapanpun dia inginkan. Biarkan bayi anda menyusu sebanyak dan selama yang diinginkannya. Dengan terus menerus menyusui bayi maka payudara anda akan terstimulasi untuk menghaslkan (memproduksi) ASI yang lebih banyak lagi.
  3. Beberapa ibu mengeluhkan bahwa bayinya suka rewel apabila sedang menyusu. Apabila bayi menyusu lalu tiba-tiba berhenti atau melepas pelekatan sambil rewel, ada kemungkinan bayi tidak mendapatkan aliran ASI secepat yang bayi inginkan. Apabila hal tersebut berlanjut, ada baiknya ibu menghubungi konselor laktasi untuk berkonsultasi tentang masalahnya.
  4. Bila bayi sudah tampak kenyang dan tenang, coba sodorkan sekali lagi payudara ibu (dari sisi payudara yg sama terlebih dulu). Karena terkadang pelekatan bisa saja terlepas sebelum bayi benar-benar kenyang, kalau ini terjadi akibatnya tidak lama kemudian bayi akan merengek lagi untuk minta disusui.
  5. Terkadang bayi yg sudah kenyang, masih tampak sedikit rewel, karena bayi sulit untuk memulai tidur. Gendong dan ajaklah bayi berjalan-jalan sebentar di halaman atau teras rumah. Hembusan angin yang sepoi-sepoi dapat membantunya untuk tidur.
  6. Tetaplah menjaga asupan makanan untuk ibu. Gizi yang seimbang dengan memperbanyak asupan air mineral untuk ibu dapat membantu untuk menjaga produksi ASI dan stamina ibu menyusui.
Sumber :
http://jatim.aimi-asi.org
http://www.kellymom.com/bf/normal/growth-spurt.html
http://breastfeeding.about.com/od/breastfeedingbystage/a/growthspurt.htm
http://pediatrics.about.com/od/yourbabyweekbyweeks/ss/baby_wk_eleven_2.htm
http://www.breastfeeding-magazine.com/growth-spurts.html

Wednesday, August 6, 2014

Pekan Menyusui Sedunia 1-7 agustus 2014 : A Winning Goal - For Life!



Pekan Menyusui Sedunia adalah perayaan tahunan yang berlangsung selama sepekan setiap tanggal 1-7 Agustus oleh lebih dari 120 negara, Indonesia juga rutin mengadakan bersama pendukung gerakan menyusui.
Tema untuk tahun ini adalah : A Winning Goal - For Life! untuk bersama membantu mewujudkan Millenium Development Goals (MDGs)

Berdasarkan sumber wikipedia Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015. Target ini merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi Milenium, dan diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York  pada bulan September 2000.

Pemerintah Indonesia turut menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New York tersebut dan menandatangani Deklarasi Milenium itu. Deklarasi berisi komitmen negara masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8 buah tujuan pembangunan dalam Milenium ini (MDG),
Deklarasi Millennium PBB yang ditandatangani pada September 2000 menyetujui agar semua negara:
  1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
  2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua .
  3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
  4. Menurunkan angka kematian anak
  5. Meningkatkan kesehatan ibu
  6. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya
  7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup
  8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
Bagaimana dengan 'menyusui' bisa membantu mencapai 8 buah tujuan pembangunan dalam Milenium ini?

2015 tinggal beberapa bulan lagi!
 Untuk Indonesia yang lebih baik !

kita tentu tak ingin di negara kita ada 40% masyarakat sulit akses air bersih dan hanya mengandalkan susu botol dalam keterbatasan biaya hidup hanya karena tidak adanya informASI sejak mereka hamil dan setelah melahirkan , baca artikel : http://www.theguardian.com/world/2013/feb/15/babies-health-formula-indonesia-breastfeeding

http://worldbreastfeedingweek.org/

sumber :


Sunday, July 13, 2014

SosialisASI ke BKB Ibunda

bkb1
Marhaban yaaa...Ramadhan
Semoga di bulan Ramadhan ini kita dimampukan mengapai rahmat dan hidayahnya Aamiin...
Bertepatan di bulan Ramadhan ini AIMI Sorowako mendapat undangan dari BKB (bina keluarga balita) Ibunda untuk memberikan penyuluhan atau sosialisASI Ibu hamil dan melahirkan di bulan puasa.
bkb2
Beberapa Tips dan trik untuk mempertahankan jumlah asip pada ibu bekerja yang berpuasa :

Manajemen Laktasi Ibu Menyusui Yang Sedang Berpuasa

hal-hal berikut dapat dilakukan untuk memastikan bahwa produksi ASI selama ibu berpuasa tetap lancar dan berkualitas:
    1. Asupan menu dengan gizi seimbang
Ibu yang sedang menyusui memang membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori perhari, 500 kalori diambil dari makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui yang sedang berpuasa untuk tetap mempertahankan pola makan 3x sehari dengan menu gizi seimbang. Pada saat sahur, ketika berbuka puasa dan menjelang tidur sesudah shalat tarawih. Makan sahur akan menghasilkan energi yang berguna untuk aktivitas kita hari itu. Komposisi makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan sari makanan yang bagus untuk anak.
    1. Perbanyak konsumsi cairan, mulai dari berbuka hingga sahur
Jika bisa minum air putih selama sehari itu sebanyak dua liter, ditambah dengan jenis cairan lainnya seperti juice buah, teh manis hangat dan susu. Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil dan menyusui. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Berbuka puasa dengan minum minuman hangat, akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui.
    1. Istirahat yang cukup
Merasa lemas saat berpuasa itu hal yang lumrah, apalagi jika si ibu baru saja menyusui. Cobalah untuk beristirahatlah sejenak, apakah dengan cara tidur atau sekadar relaks menenangkan pikiran. Perlu ibu menyusui ketahui, bahwa semakin sering payudara dihisap oleh bayi, maka produksi ASI akan semakin banyak. Jadi, bila selama puasa ibu tetap rajin menyusui, ASI akan tetap lancar.
bkb3

Monday, June 16, 2014

Kelas Edukasi Pre Natal

Kali ini AIMI Sulsel ranting Sorowako bekerjasama dengan SCV (Sorowako Community Volunteers) yang merupakan organisasi nirlaba yang bergerak di bidang sosial juga.
20140615_105005
Para peserta yang rata-rata adalah ibu rumah tangga dan ibu bekerja, beberapa tampak suami yang ikut menyimak dan juga aktif di sesi tanya jawab.
Sorowako KE prenatal juni 2014
Konselor Laktasi sedang menjelaskan pentingnya ASI Ekslusif
20140615_125913
Setelah kelas berlangsung tak lupa mengabadikan pose, semoga ilmu bermanfaat dan lahiran dengan selamat ibu-ibu peserta

Sunday, May 4, 2014

Seminar Parenting

AIMI Sorowako mendapatkan undangan untuk mengikuti Seminar Parenting dengan tema : Home Treatment & Pengenalan Kegawat daruratan pada anak, dengan pembicara dr. Piprim B. Yanuarso, Sp.A(K) . Beliau merupakan dokter spesialis kardio anak di RSCM yang aktif menggalakan gerakan sadar imunisasi dengan mendirikan rumah vaksinasi  yang aktif di media sosial seperti twitter dan facebook.
Beruntung bisa menimba ilmu dari ahlinya dan juga sekaligus dokter yang sangat mendukung ASI, bahkan istrinya yang juga merupakan dokter adalah merangkap konselor laktasi.
seminar parenting2Seminar yang diadakan oleh medical rs.PT Inco ini agak terkendala di penyajian materi sehingga materi inti yaitu penanganan kegawat daruratan anak malah tidak sempat ditampilkan slidenya. Sebagai gantinya beliau memberikan waktu kepada peserta untuk bertanya jawab interaktif.
seminar parenting3
seminar parenting
Member AIMI Sorowako bersama dr.Piprim