Monday, August 18, 2014

Niat dan Usaha memberikan ASI

Tidak semua ibu melahirkan diberikan nikmat ASI melimpah pada 24 jam setelah masa melahirkannya.  Kondisi ini terjadi pada saya. Pengalaman melahirkan pertama badan yang belum fit paska melahirkan menghadapi bayi Mikaila yang tidur terus juga desakan keluarga terutama mama saya yang mendampingi saya saat melahirkan hingga pindah ke kamar di rumah sakit bersalin yang terus menerus menanyakan "ASI sudah keluar atau belum?" menjadi pemicu stress saya yang baru saja melahirkan (apalagi pengalaman pertama). Saya merasa asi saya belum keluar hingga 3 hari setelah melahirkan anak saya.

Sebelum melahirkan, saya mencari tahu informasi makanan apakah yang terbaik untuk bayi ketika baru dilahirkan. Saya menemukan jawabannya adalah Kolostrum.  Kolostrum merupakan cairan pertama yang diproduksi ibu begitu melahirkan dan hanya diproduksi hingga maksimal 7 hari (masing-masing ibu berbeda lama produksi kolostrumnya). dari hasil browsing dan tanya jawab dengan ahli laktasi serta dokter obgyn saya , saya mengetahui berbagai manfaat kolostrum untuk bayi yang baru lahir.Setelah mengetahuinya saya berniat memberikan ASI untuk bayi saya kelak dan mengusahakan mendapatkan kolostrum tersebut untuk bayi saya.

Tentang Air Susu Ibu Perah (ASIP)
Oleh suster di rumah sakit bersalin, saya disarankan untuk menyusui bayinya setiap 2 jam sekali, hal ini untuk memaksimalkan bayi mendapat kolostrum di hari-hari pertama melahirkan. Bisa juga melatih bayi menghisap dan sekaligus merangsang produksi ASI katanya. Sejatinya menyusui bayi dilakukan kapanpun bayi menunjukkan tanda ingin menyusu maka itu adalah waktu yang terbaik untuk menyusui. Slogan "menyusui tiap 2 jam" bukan menjadi mutlak suatu keharusan, hanya saja lebih ditekankan untuk para ibu yang baru-baru saja melahirkan untuk sering-sering menyusui langsung ke bayinya.

Tapi bayi saya Mikaila sangat doyan  tidur dan tidak mau dibangunkan padahal dia sudah tidur selama 2 jam lebih. Tiap saat susternya mengingatkan untuk membangunkan Mikaila dan menyusui dia langsung. Payudara mulai bengkak tapi saya tidak tega membangunkan Mikaila yang tidur nyenyak. Saya  mengeluarkan asi saya mengejar kolostrum yang setitik dengan cara memerah manual menggunakan tangan. Dengan teknik marmet. Hari kedua saya dibelikan pompa Asi manual oleh mama saya. Setial kali memerah hanya sebatas membasahi dasar botol. Sedikit demi sedikit cairan kolostrum saya kumpulkan gunanya adalah untuk menjaga produksi asi dan  menambah volume produksi ASI, semakin sering payudara dikosongkan maka asi baru akan diproduksi. Hal ini tentu menguntungkan untuk saya yang baru melahirkan dan merasa ASInya belum cukup untuk bayinya.

Kondisi saya yang memiliki asi kurang melimpah, hingga hari ke-3 anak saya kuning tapi oleh dokter spesialis anak hanya disarankan untuk terus diberi cairan kolostrum alias persering disusui. Membuat saya terus berusaha untuk memberikan kolostrum karena saya percaya kolostrum adalah makanan terbaik untuk bayi saya saat itu. Saya tidak ingin membuang setetespun cairan kolostrum. Saat payudara yang satu diisap oleh bayi, payudara yang sebelahnya dipompa atau ditampung asinya. Saat bayi saya tidur, yang saya lakukan memerah asi saya kalau pegal menggunakan tangan saya ganti pakai pompa

Memberikan ASIP tanpa dot

Saat itu saya hanya mengandalkan browsing internet untuk mencari artikel tentang menyusui di awal kelahiran bayi, beruntung ketemu web AIMI resmi yang artikelnya terpercaya dan bisa diandalkan .Artikel kelanjutan yang saya baca setelah memompa ASI adalah cara memberikan ASIP. Disarankan untuk tidak menggunakan botol dot saat memberikan ASIP, dikhawatirkan bayi menjadi bingung puting dan refleks mengisap ke payudara berkurang. Akibatnya tentu tidak saya inginkan yaitu bisa berdampak mengurangi produksi ASI dan artinya makanan terbaik untuk bayi saya berkurang.

Sekali lagi, sebagai Ibu yang baru melahirkan dan kondisi asi tidak berlimpah dan ditambah bayi kuning membuat saya berusaha selalu mencari tahu bagaimana untuk meningkatkan asi dan faktor apa saja yang menghambat produksi asi. Mencari tahu cara memerah ASI dan menyimpannya (walaupun belum masuk tahap menyetok ASIP). Saat bayi saya bangun, suami saya menyendokkan cairan kolostrum yang saya kumpulkan selama masa bayi saya tidur, sedangkan saya sibuk memompa dan mengumpulkan kolostrumnya lagi. 5 hari saya di rumah sakit dan hasil pompa masih sama, hanya membasahi dasar botol setiap kali memompa, tapi dengan kesabaran dan mengetahui teknik penyimpanan asip maka ASIP saya cukup untuk memulihkan kondisi bayi yang kuning. Kebutuhan asi bayi saya tercukupi dengan melihat frekwensi buang air kecil dan buang air besarnya.

itu cerita 5 hari pertama saya pasca melahirkan, menyusui merupakan pengalaman pertama bagi saya. Hingga akhirnya saya menyapih anak saya diusia 2,5tahun. Pastinya banyak kendala yang saya temui bahkan sejak awal melahirkan. Tapi bukan berarti saya langsung berputus asa , semua ada solusi (jalan keluarnya) untuk mewujudkan niat memberikan ASI Ekslusif . Carilah informASI sebanyak mungkin dengan sumber yang terpercaya dan konsultasikan dengan ahlinya jika menemukan kendala.

Ini dia artikel yang saya kumpulkan dan bisa menjawab kegalauan ibu yang baru melahirkan dan merasa ASI-nya tidak cukup atau kurang. Semoga bermanfaat
  1. http://kultwit.aimi-asi.org/2010/12/kapan-asi-diproduksi/
  2. http://kultwit.aimi-asi.org/2011/03/komposisi-asi/
  3. http://kultwit.aimi-asi.org/2011/10/qa-kapan-mulai-memerah-asi/
  4. http://kultwit.aimi-asi.org/2012/02/qa-bagaimana-jika-asi-belum-keluar-di-hari-pertama-kedua/
  5. http://kultwit.aimi-asi.org/tag/kolostrum/
  6. http://kultwit.aimi-asi.org/2011/02/kolostrum/
  7. http://kultwit.aimi-asi.org/2011/10/qa-bagaimana-asi-untuk-bayi-prematur/
  8. http://kultwit.aimi-asi.org/2013/01/manajemen-asip/
  9. http://aimi-asi.org/bayi-botol-dan-dot-benarkah/
  10. http://aimi-asi.org/membantukah-pemberian-formula-dot-diawal-kelahiran-bayi/
  11. http://jateng.aimi-asi.org/jangan-tergoda-dengan-botol-dan-dot/
  12. http://kultwit.aimi-asi.org/2011/10/qa-bahayakah-pemberian-asi-perah-melalui-dot/
  13. http://kultwit.aimi-asi.org/2011/12/qa-bagaimana-mengalihkan-bayi-yang-terlanjur-kenal-dot-agar-asi-lancar/
  14. http://jateng.aimi-asi.org/jangan-tergoda-dengan-botol-dan-dot/
  15. http://aimi-asi.org/kode-who-penjamin-pemberian-asi-eksklusif/
bahan bacaan : AIMI | AYAH ASI | BABY CENTER | KELLY MOM |

oleh Yuni Fitriyani Natsir (KL) - Ketua AIMI Ranting Sulsel Cabang Sorowako















No comments:

Post a Comment