Tuesday, July 28, 2015

ASI PERAH bagian III

lanjutan dari ASIP bagian I dan ASIP bagian II

"Bunda Siti Fatimah, kalau wadah ASIP pakai plastik klip boleh gak?"
Bunda, itu adalah pertanyaan yang bagus. Sebab selain bunda tahu cara memerah ASI, tahu cara menyimpan dan menyiapkan maka penting juga untuk tahu dan selektif memilih wadah (container) wadah ASIP.
Pemilihan wadah ASIP yang tepat ini penting untuk menjaga kualitas ASIP yang akan bunda berikan pada buah hati. Misalnya saja ASIP yang memakai wadah plastik harus bebas dari BPA (Bisphenol A) karena bahan plastik yang mengandung BPA bila disiram dengan air mendidih, terkena sinar matahari serta terbentur maka BPA ini bisa terlepas dan berakibat mengkontaminasi ASIP dan ini berbahaya.

Bunda, semakin bermacam-macamnya wadah plastik dipasaran dengan harga yang terjangkau bukan berarti bunda bebas dan tidak selektif lagi dalam memilih wadah plastik. Asal murah, asal ada didapur main pakai saja sebagai wadah ASIP bahkan ada yang beralasan plastik kiloan lebih murah.
BPOM (Badan Pengawas Obat & Makanan) baru-baru ini memberi peringatan kepada masyarakat agar berhati-hati dalam memilih & menggunakan wadah berbahan plastik.

FDA (Food & Drug Administration) AS atau BPOM AS dengan penelitian terbarunya yang menyatakan bahwa BPA berbahaya bagi kesehatan. Potensi bahaya BPA tersebut, antara lain:
  1. BPA secara teoretis dapat bertindak sebagai hormon dalam tubuh sehingga, mengganggu kadar normal hormon tubuh dan perkembangan janin, bayi, dan anak-anak.
  2. Program toksikologi nasional di FDA menyatakan kekhawatirannya mengenai kemungkinan BPA mempengaruhi otak dan perilaku bayi dan anak kecil.
  3. Beberapa penelitian pada binatang menemukan potensi hubungan antara paparan BPA dengan meningkatknya risiko risiko menderita kanker.
  4. Dua penelitian menemukan bahwa orang dewasa dengan kadar BPA tinggi di dalam tubuhnya memiliki masalah dengan jantung.
  5. Masih diteliti hubungan paparan BPA dengan kondisi obesitas, diabetes, dan ADHD (Attention Deficit dan Hyperactivity Disorder).
Bunda , hayu memeriksa bagian bawah wadah plastik ASIP bahkan tak hanya ASIP melainkan semua makanan yang memakai wadah plastik.
Lihat kode daur ulangnya, bila kodenya pun tidak ada maka langsung hindari ya.
Dari 7 kode daur ulang, yang dapat digunakan sebagai wadah ASI perah adalah wadah plastik dengan kode daur ulang 5 – PP.
kode daur ulang beserta symbol hurufnya

Berikut ini 7 kode daur ulang beserta symbol hurufnya:
  • Kode 1 yaitu PET / PETE (Polyethylene Terephthalate). Berbentuk tipis, bening yang umumnya digunakan sebagai kemasan air mineral, minuman bersoda, dll. Plastik jenis PET ini tidak dapat menjaga kandungan nutrisi dan antibodi sebaik bahan kaca dan plastik PP kode 5 (60% immunoglobulin A dapat hilang). Botol plastik PET yang dimasukkan ke lemari pembeku (freezer) dapat menjadi rapuh dan mudah pecah.
  • Kode 2 yaitu HDPE (High Density Polyethylene). Berbentuk lebih tebal, buram, keras umumnya digunakan untuk botol shampoo, susu literan, deterjen, dll.Kode 3 yaitu V atau PVC (Vinyl) ditemukan di pipa, cling wrap, beberapa jenis deterjen, dll. Jenis PVC ini berbahaya karena mengandung phthalate yang dihubungkan dengan kecacatan janin hingga keguguran. Selain itu PVC mengandung DEHA yang bersifat karsinogenik, paparan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati.
  • Kode 4 yaitu LDPE (Low Density Polyethylene). Berbentuk lembut dan lentur biasa ditemukan di kantung plastik belanja, plastik sampah, bungkus makanan, dll.
  • Kode 5 yaitu PP (Polypropylene) adalah pilihan jenis plastik yang aman dan dapat digunakan kembali sehingga merupakan salah satu pilihan wadah penyimpanan ASI perah.
  • Kode 6 yaitu PS (Polystyrene) ditemukan di sendok dan garpu plastik, rak wadah telur, juga di styrofoam. Jenis PS termasuk kategori berbahaya terutama jika dipanaskan dan sulit untuk didaur ulang.
  • Kode 7 yaitu Other, termasuk jenis Polycarbonate yang mengandung bahan berbahaya BPA. Menurut Becky Flora, BSed, IBCLC, botol plastik yang BPA Free bisa dijadikan pilihan terbaik untuk penyimpanan di Kulkas Bawah karena sel darah putih menempel pada botol kaca. Sementara, untuk penyimpanan di Freezer pilihan terbaik untuk menyimpan ASIP ada pada botol kaca karena lebih kuat dan sangat jarang bocor.
Rekomendasi botol ASIP antara lain:
  1. Botol Kaca (sisa ASI cenderung tidak menempel pada botol kaca)
  2. Botol plastik, pastikan yang BPA Free (bebas Bisphenol A)
  3. Plastik ASIP dengan mutu baik. Pakai yang kode 5-PP.

contoh botol penyimpanan ASIP berbahan kaca bening

Pertimbangan menggunakan botol kaca:
  • Lebih mudah disterilkan daripada botol plastik yang kemungkinan bisa berubah bentuk karena rebusan air mendidih.
  • Botol kaca dapat dengan mudah dicuci, disterilisasi, dihangatkan dengan warmer dan disimpan dalam freezer.
  • Botol kaca bisa reusable, alias digunakan berulang kali. Artinya lebih hemat karena tidak perlu membeli terus-menerus.
  • Lemak ASI tidak menempel di botol kaca, jadi mudah dibersihkan dengan sabun cuci dan dibilas bersih dengan air.
  • Botol kaca rekondisi belum tentu botolnya kotor atau rusak. Memang kita perlu jeli saat membeli, tetapi kualitasnya relatif tetap sama kecuali kalau botolnya retak atau pecah dalam proses pengemasan dan pengiriman.
  • Botol kaca tidak mudah tergores dan berubah warna.
Pertama kali setelah membeli botol kaca ASIP:
  • Cuci bersih botol dengan sabun pencuci botol bayi, bilas bersih jangan tersisa wangi atau busanya. Sabun pencuci botol bayi biasanya sudah food grade, namun lebih aman lagi kalau dibilas sampai tidak ada wanginya.
  • Masukkan botol dalam panci berisi air sampai tenggelam. Rebus sampai mendidih. Ini adalah cara tradisional untuk mensterilkan botol.
  • Kemudian biarkan botol dalam panci sampai air dingin lagi. Ada yang bilang, dengan begitu botol menjadi lebih kuat dan awet. Namun cara ini hanya untuk saat pertama kali saja. Selanjutnya cukup dicuci-steril biasa.
  • Bisa juga menggunakan alat sterilisasi botol bayi, karena botol kaca cukup aman meski dipanaskan dengan suhu tinggi.
Mengeringkan dan menyimpan botol kaca ASIP:
  • •Setelah disterilkan, tiriskan segera ketika botol dalam keadaan panas. Uap panas botol akan mengeringkan air yang menempel di kaca.
  • Biarkan sejenak hingga panasnya hilang lalu keringkan sisa air dengan lap handuk bersih (bukan tisu).
  • Hindari mengelap botol dengan tisu, karena serpihan tisu bisa saja tertinggal menempel dalam botol dan tercampur dengan ASIP.
  • Setelah benar-benar kering, tutup rapat botol dengan tutupnya, simpan di tempat kering yang tertutup dan bersih (saya menyimpannya di lemari rak piring yang full kaca). Dengan begitu, botol siap pakai ketika diperlukan tanpa harus disterilkan ulang

contoh botol penyimpanan ASIP berbahan plastik

Pertimbangan menggunakan botol plastik:
  • Botol plastik banyak sudah kompatibel dengan pompa ASI. Jadi tidak perlu dipindahkan, cukup memasang botol pada breastpump kemudian setelah selesai bisa ditutup dan langsung disimpan.

Pertimbangan menggunakan plastik:
  • Tentunya yang bebas BPA atau kode 5-PP:
  • Tidak direkomendasikan untuk difreezer dalam waktu lama.
  • Cocok digunakan saat melakukan perjalanan dinas keluar kota, dengan alasan tidak mungkin ke mana-mana membawa botol kaca dalam jumlah banyak. Bisa terjadi kemungkinan pecah, retak dan sebagainya.
  • Plastik ASIP lebih ringkas dan tidak makan tempat saat disimpan dalam cooler bag atau cooler box.

NB:
Wadah ASIP berbahan besi antikarat termasuk yang tidak direkomendasikan karena dapat menghilangkan kandungan penting ASI
Plastik es yang biasa atau plastik kiloan tidak direkomendasikan karena merusak nutrisi ASI, mudah bocor, robek dan rentan kontaminasi.
Materi di susun dari berbagai sumber.

No comments:

Post a Comment